Kenapa RIBA Dilarang? Pelajari Dampak Buruk Dari RIBA

Pada masyarakat modern, sistem keuangan perbankan menjalankan skema RIBA pada transaksi simpan pinjam mereka. Hal ini dirasakan bermanfaat untuk mengembangkan usaha, padahal praktik RIBA ini dilarang oleh Tuhan yang menciptakan alam semesat. Lantas, kenapa RIBA dilarang? apa sih dampak buruk dari RIBA?

Kenapa RIBA Dilarang? Apa Dampak Buruk RIBA?

Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam.

Sistem keuangan perbankan sekarang ini sudah terbukti menciptakan inflasi secara global, dimana kebutuhan uang terus meningkat untuk membeli produk yang sama dari tahun ke tahun. Sedangkan uang tersebut lebih banyak dikuasai oleh para kapitalis. 

Hukum uang harus berputar, jika menumpuk pada satu tempat maka akan terjadi gelembung ekonomi.

Gambaran inflasi yang diciptakan oleh sistem RIBA:

  • Produsen Terigu pinjam uang ke Bank, kena bunga 5% per tahun
  • Produsen Mie pinjam uang ke Bank, kena bunga 5% per tahun
  • Distributor Mie pinjam uang ke Bank, kena bunga 5% per tahun
  • Agen penjualan Mie  pinjam uang ke Bank, kena bunga 5% per tahun
Maka harga mie yang diterima oleh konsumen akan semakin mahal dari tahun ke tahun, ini sudah terbukti dan tidak bisa kita sangkal bukan? 

Sistem perbankan RIBA inilah yang sedang direvolusi dengan sistem blockchain yang dapat mengubah sistem keuangan dunia. Revolusi sistem keuangan dunia sedang terjadi, kedepannya kita akan melihat perbankan RIBA yang masih mengandalkan pendapatan dari bunga akan tumbang satu per satu.

Pelajari lebih lanjut mengenai revolusi sistem perbankan

Apa dampak buruk dari RIBA secara global? 

Selain sebagai pencipta inflasi, RIBA juga menciptakan ketidak adilan sosial. Banyak negara yang penduduknya kelaparan karena kemiskinan, konflik sengaja mereka ciptakan untuk kepentingan kapitalis, sumber daya alam mereka di kuasai. 

akibat riba

Pada akhirnya, RIBA banyak membunuh orang di dunia karena kelaparan, 

Seperti di Indonesia, pemerintah meminjam uang ke berbagai institusi global untuk pembangunan.Padahal ini tidak efisien jika dibanding dengan mendatangkan investor, apalagi ketika dana dari utang tersebut di korupsi.

Pejabat hidup mewah, mobil mewah untuk mereka dan keluarganya, jam tangan mewah, gaya hidup keluarga seperti sosialita hedon pansos. Pada akhirnya, hal ini akan dicontoh oleh bawahannya, mereka akan berusaha mendapatkan apa yang mereka inginkan karena melihat contoh tersebut. 

Para bawahan akan meminjam uang untuk beli barang konsumtif, atau mereka juga akan melakukan korupsi. Hal ini sungguh merusak.

Kita dapat lihat dari beberapa kejadian yang lampai mengenai pinjaman online (pinjol) yang meneror masyarakat di Indonesia. Pinjam Rp. 2 juta, dapat membengkak menjadi Rp. 200 juta. Korban dari pinjaman online ini seperti banyak yang bunuh diri, cerai dan menelantarkan anak, dan sebagainya. 

Lantas mau bagaimana masa depan bangsa ketika bukannya kita memerangi RIBA malah kita memasyarakatkan RIBA? 

Inilah mengapa RIBA dilarang oleh Sang Pencipta Alam Semesta. Dari ribuan tahun yang lalu sudah ditetapkan seperti itu, dan terbukti era digital sekarang ini RIBA semakin meresahkan.

Bagaimana Memerangi RIBA? 

Secara individu, kita dapat menahan diri dari meminjam uang ke institusi RIBA seperti leasing, perbankan, kartu kredit, dan sebagainya.

Secara organisasi, Perusahaan dapat memberikan gaji karyawan mulai dari tanggal 15 secara proporsional, sehingga mereka tidak perlu kartu kredit atau berutang. 

Secara pemerintahan, harus membentuk sistem keuangan baru, menggunakan blockchain, koperasi digital

sistem anti riba

Seperti gambar diatas, peran bank sentral menjadi tidak ada. Akan tetapi bank sentral dapat berperan menjadi penyedia blockchain dan open banking.

Dengan sistem koperasi, pemerintah dapat lebih mendemokratisasi ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat. Pinjaman akan berbentuk crowd-funding, kredit kepemilikan akan menjadi langsung antara penjual dan pembeli, sistem hanya mendapat cerukan atas jasa transaksi saja.

Perusahaan juga dapat melakukan tokenisasi terhadap aset tetap mereka dan melakukan intitial token offering. Misal, developer yang memiliki Mall, mereka dapat membangun Mall lainnya tanpa harus meminjam uang ke Bank dan bebas bunga jadinya, mereka dapat mentokenisasi asest tetap dan bisnsi tersebut (seperti saham).

Pada akhirnya, sistem keuangan baru ini akan menciptakan efisiensi dalam segala urusan dan kebutuhan transaksi keuangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bencana, Antara Peringatan dan Keseimbangan Alam

Kenapa Zina itu Dilarang? Ketahui Selengkapnya Tanpa Embel-Embel Agama